Senin, 28 Oktober 2013

Hati-Hati dan Berwaspadalah Gunung Gede Masuk Siklus Aktif



Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyoroti Gunung Gede. Gunung yang berada di tiga kabupaten itu, yakni Kabupaten Bogor, Sukabumi dan Cianjur itu merupakan gunung berapi aktif.

"Sudah hampir lebih dari 60 tahun, gunung tersebut tidak terjadi aktivitas gunung berapi. Kalau melihat siklus gunung itu sudah memasuki masa untuk terjadi aktivitas gunung berapi," kata Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Suhara kepada Tribun melalui ponselnya, Minggu (27/10).

Dikatakan Asep, berdasarkan pantauan dan laporan yang dilakukan pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi (PVMBG), status gunung tersebut hingga Oktober itu belum ada peningkatan status. Sepanjang tahun 2013 gunung itu pun masih dalam keadaan normal dan stabil.

"Gunung Gede terakhir meletus September 1957. Karena itu kami sejak 2012 sudah waspada untuk terus melakukan pemantauan. Setiap bulannya kami mendapatkan laporan tentang status gunung itu. Kalau ada peningkatan, laporan akan kami terima lebih sering," kata Asep.

Dikatakan Asep, dampak dari letusan Gunung Gede memang cukup besar bagi Kabupaten Cianjur. Letusan gunung yang memiliki ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan air laut itu dinilai besar dan destruktif. Sedikitnya terdapat enam kecamatan di Kabupaten Cianjur terkena dampak langsung jika terjadi letusan.

"Wilayah yang beresiko tinggi terkena dampak di antaranya Kecamatan Gekbrong, Warungkondang, Pacet, Cipanas, Cugenang. Sedang beresiko sedang, yakni Kecamatan Sukaresmi," kata Asep.

Melihat hal tersebut, Asep mengaku terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di wilayah beresiko tinggi terkena dampak letusan. BPBD bekerjasama dengan pihak Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dan pakar di pusat vulkanologi.

0 komentar:

Posting Komentar